Cerpen

Cerpen: “Histeria di Bangkok”


Namaku Nara, siswi SMA biasa di Jakarta. Tapi ada satu hal yang membuatku luar biasa—aku seorang fangirl T-POP garis keras. Grup favoritku adalah LYLN, boyband asal Thailand yang baru saja meroket dengan lagu FORGROUND.


Setiap hari aku mengawali rutinitas dengan membuka Twitter fanbase, melihat fancam terbaru, dan memastikan jumlah view MV mereka tidak menurun. Teman-temanku kadang menggelengkan kepala.


“Ra, kamu nggak capek nge-refresh YouTube terus?” tanya Rani, sahabatku.


Aku hanya nyengir. “Capek itu kalau lihat absen kosong, bukan kalau streaming LYLN.”


Suatu hari, kabar itu datang: LYLN akan konser di Bangkok! Aku panik, sekaligus bahagia. Tabungan hasil jajan hemat dan jualan photocard akhirnya kupakai untuk beli tiket dan pesawat. Mama sempat geleng-geleng, tapi akhirnya mengizinkan.


Hari konser itu ajaib. Arena penuh lautan lightstick biru, semua orang menyanyikan fanchant dengan bahasa Thai. Aku ikut terbata-bata, tapi semangatku mengalahkan aksen belepotan. Saat lampu sorot menyoroti panggung, dan LYLN muncul dengan koreografi khas mereka, mataku langsung berkaca-kaca.


Di momen itu aku sadar, fangirling bukan sekadar teriak-teriak histeris. Ini tentang merasa terhubung—dengan musik, dengan teman-teman sesama fans, bahkan dengan mimpi-mimpi kecilku sendiri.


Ketika konser berakhir, aku duduk di kursi sambil memegang lightstick yang sudah hampir kehabisan baterai. Hatiku penuh, suaraku serak, tapi aku bahagia.


“Next stop, Jakarta please…” gumamku pelan. Siapa tahu, doa fangirl bisa sampai ke telinga idola.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Percobaan Meningkatkan Kekompakan Gerakan dalam Dance Melalui Latihan Rutin

Tom Cruise Jadi Iron Man 2026?

Fantastic Four : First Step